Sertu Muzainudin mengungkapkan bahwa virus penyebab PMK dapat bertahan di luar tubuh hewan penderita selama 2 minggu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pencegahan dan pemantauan secara berkala terhadap kesehatan hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat berdampak besar pada sektor peternakan.
Penyakit Mulut dan Kuku dapat menyebar dari hewan ke hewan melalui berbagai cara, terutama melalui perkawinan alami, menghirup, dan menyentuh langsung. Oleh karena itu, pengecekan secara rutin menjadi langkah penting dalam mengantisipasi penyebaran penyakit ini.
Dalam penjelasannya, Sertu Muzainudin juga memberikan informasi tentang cara penularan PMK pada hewan, sehingga masyarakat dapat lebih waspada dan memahami potensi risiko yang ada.
"Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, diharapkan masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga kesehatan hewan ternak di lingkungan sekitar mereka," Ujarnya.
Kegiatan pengecekan dan pemantauan PMK ini dilakukan dengan tertib dan lancar, menunjukkan profesionalisme Babinsa dalam melaksanakan tugasnya. Kehadiran Babinsa dalam menjaga kesehatan hewan ternak juga menjadi bukti nyata komitmen TNI AD dalam mendukung sektor pertanian dan peternakan di wilayah binaan.
Dengan adanya kegiatan rutin semacam ini, diharapkan penyebaran PMK pada hewan ternak dapat diminimalisir dan berkontribusi pada kesejahteraan peternak serta ketahanan pangan di wilayah tersebut. Babinsa Sertu Muzainudin dan jajaran TNI AD lainnya terus berupaya memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam hal pencegahan penyakit yang dapat berdampak ekonomi dan kesehatan pada sektor peternakan.
