Kegiatan pembuatan sumur bor tersebut dilaksanakan di Jalan Melati RT 12, Kelurahan Tanjung Penyembal.
Para petani bekerja sama dengan Babinsa untuk menggali sumur yang diharapkan dapat menyediakan air yang cukup bagi sawah-sawah mereka yang kekeringan.
"Kami sangat terbantu dengan pendampingan Babinsa dalam membuat sumur bor ini," ujar salah satu petani, Rudi.
Serka Khorianto menjelaskan bahwa pembuatan sumur bor ini merupakan langkah konkret yang diambil untuk mengatasi krisis air di musim kemarau.
"Kami bersama para petani berupaya keras agar sawah-sawah tetap terairi dengan baik, sehingga produksi pertanian tidak terganggu," ujarnya.
Koptu Erwan menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga sebagai langkah antisipasi untuk musim kemarau mendatang.
"Dengan adanya sumur bor ini, para petani memiliki cadangan air yang bisa digunakan kapan saja saat dibutuhkan," kata Koptu Erwan.
Partisipasi aktif dari para petani sangat terlihat dalam kegiatan ini. Mereka bergotong royong menggali sumur bor dengan semangat kebersamaan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah kekeringan yang berdampak pada sektor pertanian.
"Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang mengalami masalah serupa," tutur Serka Khorianto.
Ia juga menyampaikan bahwa Babinsa akan terus mendampingi dan memberikan dukungan kepada para petani di Kelurahan Tanjung Penyembal agar mereka bisa terus produktif meskipun menghadapi kondisi cuaca yang sulit.
Dengan adanya sumur bor ini, diharapkan sawah-sawah di Tanjung Penyembal dapat kembali subur dan produktif. Babinsa bersama para petani bertekad untuk terus berinovasi dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan pertanian di musim kemarau.