Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya preventif untuk mengurangi risiko terjadinya Karhutla di wilayah tersebut.
Dalam patroli tersebut, Serka M. Aslim Lubis menyampaikan beberapa pesan penting kepada warga setempat. Ia menekankan larangan keras untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat tindakan ini berpotensi besar menyebabkan kebakaran yang dapat meluas dan berdampak buruk bagi lingkungan serta kesehatan masyarakat.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa membuka lahan dengan cara membakar tidak hanya membahayakan ekosistem, tetapi juga merupakan pelanggaran hukum yang dapat berakibat pada sanksi pidana.
Serka M. Aslim Lubis juga mengingatkan warga bahwa pemerintah telah memberlakukan aturan ketat terkait pencegahan Karhutla. Jika ada warga yang tertangkap melakukan pembakaran hutan dan lahan, mereka akan dihadapkan pada proses hukum yang serius.
Ia menambahkan bahwa sanksi bagi pelaku pembakaran tidak hanya berupa denda, tetapi juga ancaman hukuman penjara, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Selain menyampaikan larangan dan sanksi hukum, Serka M. Aslim Lubis juga memberikan pemahaman kepada warga mengenai dampak negatif dari pembakaran lahan.
Ia menjelaskan bahwa selain merusak lingkungan, pembakaran lahan juga bisa menimbulkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan, serta mengganggu aktivitas sehari-hari akibat kabut asap yang ditimbulkannya.
"Koramil 02/Bukit Kapur akan terus melakukan kegiatan patroli dan sosialisasi secara berkala di berbagai titik rawan di wilayah Kecamatan Bukit Kapur. Sinergi antara TNI dan masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman Karhutla, serta menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang," ujarnya.
