Dalam kesempatan tersebut, Pratu Muzaden menjelaskan pentingnya keberadaan Kampung Pancasila sebagai instrumen untuk meningkatkan kerukunan dan sikap toleransi antar umat beragama.
"Kampung Pancasila ini dibentuk untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila serta meredam berkembangnya paham-paham yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan dan jati diri bangsa," ungkap Pratu Muzaden.
Lebih lanjut, Pratu Muzaden menekankan bahwa keberadaan Kampung Pancasila memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan di masyarakat desa.
Ia mengajak warga untuk bersama-sama mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati atau toleransi.
"Agar tercipta kampung Pancasila yang harmoni dan rukun dalam beragama, kita harus saling menghargai keberagaman dan tidak membedakan satu sama lain," tambahnya.
Selain itu, Pratu Muzaden juga mendorong warga untuk aktif dalam kegiatan gotong royong sebagai salah satu bentuk nyata dari penerapan nilai-nilai Pancasila.
Menurutnya, gotong royong adalah wujud nyata dari kerja sama yang melibatkan semua elemen masyarakat.
"Dengan gotong royong, kita bisa menjaga kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial di antara warga," ujarnya.
Kegiatan komsos yang dilakukan oleh Pratu Muzaden ini mendapat sambutan positif dari warga Kampung Pancasila.
Mereka merasa terbantu dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pratu Muzaden berharap, melalui kegiatan komsos ini, nilai-nilai Pancasila dapat semakin mengakar kuat di Kampung Pancasila dan menjadi contoh bagi desa-desa lain.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi mendatang," pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Kampung Pancasila terus menjadi tempat yang harmonis, rukun, dan menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai luhur Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
