Pesan tersebut menyebutkan bahwa pasangan Fatonah akan melakukan praktik money politic dengan menawarkan uang senilai Rp300 ribu kepada pemilih yang memilih mereka.
Ketua koalisi Fatonah, Edison, S.H., langsung memberikan klarifikasi atas tuduhan yang beredar. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa pesan yang menyebar tersebut merupakan berita bohong dan tidak berdasar.
"Untuk semua relawan, saya beritahu ada orang yang menyebarkan berita hoaks di beberapa media sosial dan pesan singkat yang isinya menyatakan bahwa siapa yang memilih Ferdi akan mendapatkan uang Rp300 ribu. Itu tidak benar sama sekali," ujar Edison.
Edison juga menambahkan bahwa tuduhan ini sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk merusak citra pasangan Fatonah yang selama ini dikenal dengan kampanye bersih dan transparan.
"Jika ada berita tersebut beredar, saya harap para relawan Fatonah segera membantahnya. Ini adalah upaya untuk menjatuhkan pasangan kami dengan cara yang tidak etis," tegas Edison.
Lebih lanjut, Edison menegaskan bahwa pihak koalisi Fatonah tidak akan tinggal diam menghadapi kampanye hitam ini. Mereka berencana untuk melaporkan pihak-pihak yang terbukti menyebarkan informasi palsu tersebut kepada pihak berwenang.
"Kami akan melaporkan ini agar bisa ditindak sesuai hukum. Penyebaran hoaks seperti ini harus dihentikan demi menjaga demokrasi yang sehat," kata Edison.
Dalam beberapa pekan terakhir, pasangan Fatonah memang menjadi sorotan publik karena popularitas mereka yang terus meningkat menjelang pemilihan.
Kampanye yang mereka lakukan selalu mengedepankan program-program nyata untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga isu money politic ini dianggap sebagai upaya untuk merusak reputasi mereka.
Para pendukung Fatonah juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berita-berita yang tidak benar.
"Kami yakin masyarakat sudah cerdas dalam memilih, mereka tidak akan mudah percaya pada isu-isu yang tidak berdasar," pungkas Edison.
Pasangan Ferdiansyah-Soeparto Amanah tetap optimistis dan fokus untuk menjalankan kampanye mereka dengan cara yang bersih. Mereka berharap masyarakat dapat melihat upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menciptakan ketidakstabilan politik melalui penyebaran berita hoaks.