Pernyataan ini disampaikan di hadapan ratusan warga Kelurahan Kelakap Tujuh saat berlangsungnya kampanye terbuka, Senin (30/9).
Dalam orasinya, pria yang akrab disapa Pak De Parto tersebut menekankan bahwa setiap program yang ia dan Ferdiansyah rencanakan adalah berdasarkan pemikiran realistis dan bukan sekadar retorika politik.
"Saya tidak pandai menebar janji. Apa yang saya sampaikan adalah hal-hal yang realistis dan tidak mengada-ada," ucap Soeparto Wiguno dalam pidatonya.
Ia bahkan dengan tegas menyatakan komitmen untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Menurut Soeparto, jika kelak dirinya dan Ferdiansyah terpilih, dan mereka gagal merealisasikan bantuan untuk anak yatim piatu, fakir miskin, dan penyandang cacat permanen, maka ia siap bertanggung jawab.
"Jika selama kepemimpinan kami nanti, seragam sekolah tidak gratis dan anak yatim piatu serta fakir miskin dan cacat permanen tidak terbantu, saya siap untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut," tambahnya.
Kampanye yang berlangsung di Kelurahan Kelakap Tujuh itu dihadiri oleh antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, jumlah warga yang hadir jauh melampaui ekspektasi panitia. Bangku yang telah disediakan bahkan tidak cukup menampung para peserta yang hadir.
Panitia acara awalnya hanya menyediakan dua ratus kursi untuk para warga yang ingin mendengarkan kampanye pasangan FATONAH ini. Namun, pada hari H, jumlah warga yang hadir diperkirakan mencapai lebih dari lima ratus orang, yang menyebabkan sebagian dari mereka harus berdiri atau duduk di area sekitar.
Melihat besarnya antusiasme masyarakat, Soeparto menyampaikan rasa terima kasihnya dan berjanji akan terus bekerja keras memperjuangkan kepentingan rakyat jika terpilih. Ia juga meminta dukungan penuh agar visi dan misinya bersama Ferdiansyah dapat direalisasikan demi kemajuan Dumai yang lebih baik.
