Suatu pagi, Botol Minuman berkata dengan nada sombong, “Lihat aku! Aku tidak hanya memiliki bentuk yang indah, tetapi juga foto ini membuatku terlihat berkelas. Orang-orang selalu menempatkanku di tempat terbaik.”
Minyak Goreng hanya tersenyum kecil. “Memang betul, Botol. Penampilanmu sangat menarik. Tapi apa yang ada di dalam dirimu lebih penting daripada apa yang terlihat di luar.”
Botol tertawa sinis. “Hah! Omong kosong! Orang tidak akan peduli apa yang ada di dalamku jika aku tidak menarik perhatian mereka terlebih dahulu. Lihat dirimu, hanya seonggok plastik murahan. Aku yakin orang-orang hanya membelimu karena terpaksa.”
Minyak Goreng tidak membalas. Ia memilih diam. Namun, di dalam diamnya, ia menyimpan rasa syukur karena tahu bahwa ia memiliki peran yang sangat penting.
Hari berlalu. Suatu ketika, ibu rumah tangga yang tinggal di dapur itu mulai memasak untuk keluarganya. Ia mengambil Minyak Goreng plastik itu. “Ah, ini bahan utama untuk masakan hari ini,” gumamnya penuh syukur. Minyak Goreng merasa bahagia karena akhirnya ia akan digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat.
Sementara itu, Botol Minuman hanya menonton dari jauh. Ia merasa sedikit iri, tetapi masih mencoba mempertahankan kesombongannya. “Mungkin dia hanya beruntung kali ini,” katanya dalam hati.
Namun, saat siang tiba, ibu rumah tangga itu membersihkan dapur. Ketika mengambil Botol Minuman untuk dicuci, ia berkata, “Hmm, botol ini sudah lama tidak terpakai. Mungkin sudah waktunya aku menggantinya.” Kata-kata itu membuat Botol terkejut. Ia merasa terancam akan kehilangan tempatnya.
Botol pun mulai merenung. “Mengapa aku yang tampak indah ini justru tidak digunakan? Sedangkan Minyak Goreng yang sederhana selalu menjadi prioritas?” Pikirannya kacau, tapi ia terlalu gengsi untuk bertanya langsung pada Minyak Goreng.
Sore itu, saat dapur sepi, Botol akhirnya bertanya dengan nada rendah. “Minyak, kenapa orang selalu membutuhkanmu, bahkan jika bentukmu tidak menarik?”
Minyak tersenyum hangat. “Botol, aku bukan siapa-siapa tanpa isianku. Orang membutuhkanku bukan karena bungkusku, tetapi karena manfaatku. Aku menjadi bagian dari kehidupan mereka, meski kadang aku tidak dihargai secara langsung.”
Botol tertegun. “Jadi... penampilan itu tidak penting?”
“Penampilan penting untuk menarik perhatian, tapi isi jauh lebih berharga. Kita semua memiliki peran masing-masing, Botol. Kau juga bermanfaat, tetapi jika kau hanya fokus pada penampilan, kau lupa bahwa apa yang kau tawarkanlah yang benar-benar diingat orang.”