Pertemuan tersebut menunjukkan komitmen ketiganya untuk mendorong percepatan pembangunan yang terkoordinasi hingga tingkat pusat, memanfaatkan kekuatan jaringan Partai Golkar yang mereka pimpin.
"Apalagi Dumai ini tak bisa lepas dari Bengkalis, terutama untuk saya yang lahir dan besar di Pulau Rupat, kami saja dulu sekolah ke Dumai, begitulah kuatnya emosional saya dengan Dumai," ujar Syahrial.
Sebagai pemimpin Golkar di daerah masing-masing, ketiganya yakin dapat mengoptimalkan dukungan partai hingga tingkat nasional.
"Golkar memiliki jaringan yang sangat kuat, baik di pusat maupun di daerah. Ini menjadi peluang bagi kami untuk mengawal program pembangunan di Riau, khususnya Bengkalis dan Dumai," ungkap Syahrial.
Ferdiansyah, calon Wali Kota Dumai, menegaskan pentingnya kolaborasi antara Bengkalis dan Dumai yang memiliki keterikatan historis, mengingat Dumai merupakan wilayah pemekaran dari Bengkalis. "Bengkalis dan Dumai memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Dengan sinergi ini, kami bertekad untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah pesisir Riau,” jelas Ferdiansyah.
Syamsuar, sebagai calon Gubernur Riau, menambahkan bahwa program-program strategis telah direncanakan untuk memperkuat infrastruktur, memperbaiki akses transportasi, serta mendorong peningkatan ekonomi berbasis maritim.
"Wilayah pesisir Riau punya potensi besar di sektor perikanan, pelabuhan, dan pariwisata. Kami ingin agar pembangunan yang dilakukan dapat memberi dampak luas bagi masyarakat pesisir," ujar Syamsuar.
Pertemuan ini mempertegas komitmen ketiganya dalam menciptakan pembangunan yang berkesinambungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Riau.
Uniknya, ketiganya duduk di meja bernomor 5, yang mana 5 merupakan hasil penjumlahan dari 2 dan 3. Angka 2 sendiri adalah nomor urut Syahrial - Andika dan Ferdiansyah - Suparto. Sedangkan 3 adalah nomor urut Syamsuar - Mawardi.
Untuk itu, ketiganya berharap dukungan dari masyarakat agar apa yang telah dibahas tadi bisa diwujudkan ketika ketiganya mendapat amanah dari rakyat. (*)
