Kegiatan ini dilakukan di Desa Renak Dungun, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (tanggal diisi).
Menurut Praka Yudi, patroli rutin ini merupakan salah satu bentuk upaya preventif untuk memastikan wilayah tetap aman dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.
"Kami tidak hanya berpatroli, tetapi juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya menjaga lingkungan dari bahaya karhutla," ungkapnya.
Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparat pemerintah setempat terus bersinergi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Kami sudah melakukan berbagai cara, mulai dari sosialisasi hingga imbauan langsung kepada warga. Salah satu pesan utama kami adalah melarang pembukaan lahan dengan cara membakar dan mengingatkan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan," jelas Praka Yudi.
Sementara itu, Pratu J. Hutagalung menambahkan bahwa kesadaran masyarakat menjadi faktor kunci dalam mencegah bencana karhutla.
"Kami berharap dengan kegiatan patroli dan komunikasi sosial ini, masyarakat semakin sadar akan bahayanya karhutla, baik bagi lingkungan maupun kesehatan mereka," ujarnya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memetakan titik-titik rawan kebakaran yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Selain itu, patroli bersama warga dilakukan untuk memastikan kawasan Desa Renak Dungun tetap aman selama musim kemarau yang rentan terjadi kebakaran.
Seorang warga Desa Renak Dungun, Hasan, mengapresiasi langkah Babinsa dan aparat terkait yang aktif menjaga wilayah mereka.
"Kami merasa tenang dengan adanya patroli ini. Semoga masyarakat semakin peduli dan tidak sembarangan membakar lahan," ucap Hasan.
Melalui langkah preventif ini, Babinsa Koramil 06/Merbau berharap Desa Renak Dungun dapat menjadi contoh desa yang bebas dari ancaman karhutla.
Mereka juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus berperan aktif dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
