"Kami tidak hanya fokus pada pencegahan kebakaran lahan, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam kegiatan pertanian. Salah satunya adalah mendukung penanaman cabe rawit agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Serka Abu Kasim Litiloly.
Selain pendampingan pertanian, Serka Abu Kasim juga menggelar sosialisasi kepada masyarakat yang membuka lahan di wilayah Bukit Datuk. Dalam sosialisasinya, ia menekankan pentingnya membuka lahan tanpa cara membakar yang dapat memicu kebakaran besar.
"Kami terus mengingatkan warga bahwa membuka lahan dengan cara membakar bukan hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga melanggar hukum. Ada sanksi pidana yang mengancam bagi siapa saja yang melakukan pembakaran lahan," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa sosialisasi ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya kebakaran lahan.
"Masyarakat perlu tahu bahwa dampak karhutla tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengganggu kesehatan dan aktivitas ekonomi warga sekitar," tambahnya.
Serka Abu Kasim berharap masyarakat semakin sadar dan ikut berperan dalam menjaga lingkungan.
"Kami berharap warga bisa membuka lahan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, kegiatan pertanian yang kami dampingi juga diharapkan bisa menjadi contoh positif bagi masyarakat lain," katanya.
Dalam penutup wawancaranya, ia menegaskan bahwa sinergi antara Babinsa dan masyarakat sangat penting untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
"Kegiatan ini akan terus kami lakukan demi kebaikan bersama, baik untuk lingkungan maupun ketahanan pangan masyarakat," pungkas Serka Abu Kasim Litiloly.