"Kami rutin melaksanakan patroli dan sosialisasi agar masyarakat memahami bahaya karhutla dan tidak membuka lahan dengan cara dibakar," ujar Koptu Ricko. Ia menegaskan bahwa kesadaran masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan kebakaran.
Menurutnya, wilayah yang masih banyak lahan kosong, semak belukar, dan bergambut kering sangat rentan terhadap kebakaran. Oleh karena itu, patroli harus dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih sering melakukan patroli bersama dan memperketat pengawasan. Ini penting agar kebakaran dapat dicegah sejak dini," lanjutnya.
Koptu Ricko menegaskan bahwa kerja sama antara Babinsa, aparat setempat, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman karhutla.
Selain itu, pihaknya juga aktif memberikan himbauan agar warga segera melaporkan jika menemukan titik api atau aktivitas mencurigakan yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
"Kami siap bergerak cepat jika ada laporan, karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi," tambahnya.
Koptu Ricko juga menegaskan bahwa Babinsa sudah rutin bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Kami terus mengingatkan warga agar lebih peduli terhadap lingkungan dan tidak sembarangan membakar lahan untuk membuka perkebunan atau keperluan lainnya," tegasnya.
Melalui kegiatan patroli ini, Babinsa berharap dapat mencegah terjadinya kebakaran di Desa Mengkopot dan wilayah binaan lainnya.
"Kami berharap patroli ini bisa efektif dalam mencegah kebakaran, sehingga lingkungan tetap aman dan terjaga," pungkas Koptu Ricko.
