Sertu Edi, salah satu Babinsa yang terlibat dalam patroli tersebut menyampaikan bahwa patroli ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tapi juga bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian alam.
“Kami tidak hanya memantau, tetapi juga mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran,” ujar Sertu Edi.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam pencegahan dini karhutla.
“Kami selalu ingatkan warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Cara itu mungkin cepat, tapi dampaknya bisa merusak segalanya,” katanya.
Selain memantau wilayah hutan, Babinsa juga melakukan sosialisasi kepada warga tentang bahaya karhutla.
Praka Yudi, yang turut dalam kegiatan tersebut, juga menyampaikan harapan agar warga bisa lebih aktif.
“Kami butuh kerja sama. Tidak mungkin semua diawasi sendiri. Kami ingin masyarakat punya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya,” ujarnya dalam wawancara singkat.
Menurut Sertu Edi, salah satu dampak paling menyedihkan dari karhutla adalah hilangnya habitat flora dan fauna.
“Bukan cuma lahan terbakar, tapi satwa yang tinggal di sana juga musnah. Itu yang tidak kita sadari kadang,” ungkapnya.
Kegiatan patroli dan penyuluhan ini akan terus dilakukan secara berkala.
“Kami berharap Desa Tanjung Padang tetap hijau dan bebas dari kebakaran. Itu harapan kami sebagai Babinsa,” tutup Sertu Edi.